Saturday, December 28, 2013

INTROSPEKSI DIRI PADA AKHIR TAHUN

Biasanya pada saat akan memasuki pergantian tahun, orang melakukan evaluasi terhadap kinerja selama satu tahun yang telah dialami untuk kemudian dijadikan landasan dalam melangkah pada tahun berikutnya. Tentu secara umum sesuai dengan bidang kerja  atau sesuatu yang ditekuninya.  Itu semua dimaksudkan agar pada tahun berikutnya akan dapat memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil  yang dicapai pada tahun sebelumnya atau tahun berjalan. Itu merupakan sebuah kewajaran, terutama bagi mereka yang memang menginginkan kemajuan dalam karir dan kehidupannya.

Secara  ajaran islam juga hal tersebut sejalan dan sangat dianjurkan, mengingat adanya sebuah riwayat yang kita terima bahwa orang yang beruntung ialah orang yang hari esoknya lebih baik  dari pada hari ini, dan hari ini lebih baik ketimbang kemarin. Bagi mereka yang hari kemarin dan kini sama saja, maka ia termasuk orang yang rugi, sedangkan bagi mereka yang hari ini lebih jelek ketimbang hari kemarin adalah orang yang celaka. Nah, tentunya kita akan  berusaha mewujudkan dan memilih adanya sebuah peningkatan, sehingga hari ini akan lebih baik ketimbang kemarin dan esok akan lebih baik daripada saat ini.

Kalau kita bandingkan dengan tahun kemarin, ilmu dan ibadahnya, dedikasinya, disiplin kerja meningkat, dan akhlaknya semakin baik, orang tersebut adalah orang yang beruntung. Dengan kata lain filsafat hidup Rasulullah adalah "Tiada hari tanpa peningkatan kualitas hidup".


Persoalan sampah di jakarta.

Saking seringnya, pemberitaan mengenai masalah sampah di ibukota jakarta menjadi hal yang biasa bagi masyarakat kita. Keadaan tersebut sangatberbahaya, mengigat cuaca saat ini yang tidak menentu hujan atau panasnya. Apabila hujan datang maka banjir menjadiancaman yang sangat serius.


Aktifitas masyarakat terganggu,baik dari segi keadaan lalu lintas maupun ekonomi. Banyak penyakit yang diderita masyarakat dan juga kerugian pemulihan oleh masyarakat yang bisa mencapai milyaran. Sampai tahun ini keadaan seperti itu akan dibiarkan? Apakah akan tetap dipelihara sebagai bagian dari tradisi?

Sudah saatnya membangkitkan kesadaran masyarakat jakarta secara nyata, karena jika hanya menghimbau dan menunggu kesadaran mereka makatidak akan pernah terjadi. Persoalan sampah dan kebersihan menjadi tanggungjawab bersama.

[Opini] kemacetan yang ada di jakarta.

Kalau berbicara tentang Jakarta salah satu hal yang muncul di pikiran adalah macet. Hampir semua jalan di Jakarta mengalami kemacetan yang cukup membuat kita pusing, kesal akibat kemacetan yang terjadi. Sebenarnya sederhana saja, kemacetan itu disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah kendaraan dan pertambahan jumlah jalan.

Selama ini pertambahan jumlah kendaraan meningkat dengan pesat sementara pertambahan jalan bisa dikatakan tidak ada pertambahan yang signifikan. Selain itu, faktor yang turut berperan dalam kemacetan adalah banyak pengendara yang tidak disiplin dan tidak mematuhi peraturan berlalu lintas serta jumlah penduduk DKI Jakarta yang semakin banyak akibat urbanisasi.

Apalagi kemacetan di Jakarta semakin menjadi-jadi ketika musim penghujan tiba. Genangan air atau bahkan banjir di beberapa wilayah akan memperparah kemacetan karena laju kendaraan semakin melamban atau bahkan terhenti, dikarenakan banyak pengendara sepeda motor yang berteduh di bawah jembatan yang mengakibatkan bahu jalan terpakai untuk berteduh. Kemacetan di Jakarta seolah menjadi persoalan abadi tanpa ada solusi yang tepat. Banyak yang menganalisis tentang penyebab dari kemacetan.

Selain genangan atau banjir, persoalan tidak memadai angkutan umum, makin banyaknya kendaraan di Jakarta, minimnya pertumbuhan panjang jalan, ketidakdisiplinan para pengguna jalan selalu menjadi buntut dari pembahasan kemacetan di Jakarta. Dan Gubernur DKI Jakarta pun dipastikan akan menjadi sasaran tembak karena dianggap gagal mengatasi persoalan klasik di Ibu Kota ini.

Untuk mengurangi kemacetan di Jakarta sebaiknya memang dimulai dari memperbaiki sistem transportasi umumnya. Misalnya saja dengan menambah gerbong kereta yang selama ini selalu penuh sesak ketika jam kerja, lalu dengan mempercepat atau mempersingkat waktu tempuh angkutan umum. Akan sangat baik apabila Jakarta bisa memiliki kereta cepat seperti yang ada di negara-negara maju.

Sebagai individu, akan lebih baik jika kita membiasakan diri lebih bijak dalam melakukan kegiatan di Jakarta dengan mengurangi risiko menambah kemacetan di Jakarta. Banyak cara bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko kemacetan di Jakarta, hanya saja kita masih belum terbiasa dan justru lebih gampang menyalahkan pihak lain.

Sunday, December 1, 2013

Contoh Artikel

Cara Mudah Untuk Tetap Awet Muda
Untuk terlihat awet muda bukanlah perkara yang sulit bahkan berbagai cara yang dapat dilakukan, namun kadang-kala kesibukkan tugas harian memperlambat usaha Anda untuk menjalani gaya hidup yang sehat.

Jika Anda tidak memiliki waktu atau malas untuk berolahraga, apa kata mencoba beberapa tips di bawah ini untuk tetap awet muda;
Tidur
Tidur sangat penting untuk kesehatan tubuh Anda. Kulit Anda juga akan bertambah baik dengan tidur yang cukup. Durasi tidur yang baik adalah 6 – 8 jam setiap hari.
Cara Berjalan
Penting untuk kita berjalan dengan benar. Ada yang berjalan terbongkok-bongkok, ada yang jalan tertunduk-tunduk. Ada yang laju yang amat, ada yang sangat lambat. Mencoba berjalan tegak seperti berjalan menuruni tanah landai. Kalau Anda berjalan turun bukit, pasti Anda akan mencoba tegakkan badankan ? Berjalan tegak tapi tidak mendada. Berjalan juga latihan yang sangat bagus untuk jantung.
Makan Buah-Buahan & Sayuran
Buah-buahan dan sayuran adalah baik untuk kesehatan internal dan juga kulit Anda. Ulam-ulaman lokal juga baik untuk tubuh. Selain murah, juga mudah untuk ditemukan dan mengandung gizi yang sangat tinggi. Jadikanlah itu sebagai praktek harian Anda!
Minum Air
Rutinlah minum air minimal 8 gelas sehari. Air akan melembabkan kulit Anda serta membantu peredaran darah Anda.

Stop Merokok
Merokok membahayakan kesehatan. Ia juga merusak struktur kulit. Berdasarkan penelitian medis, rokok menyumbangkan sekitar 45 % faktor penuaan dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Makan Makanan Seimbang
Amalkan gizi seimbang dalam kehidupan Anda. Pastikan diet Anda lengkap dengan kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan. Disarankan untuk mengambil makanan sesuai piramida makanan yang telah ditetapkan.
Atasi Stress & Selalu Berpikiran Positif
Tekanan tidak hanya akan mempengaruhi kesehatan mental tapi juga akan mempengaruhi kesehatan tubuh Anda. Teorinya sederhana saja, bagi mereka yang selalu gembira pastinya akan terlihat kecil dibandingkan dengan mereka yang selalu menghadapi tekanan. Dan sentiasalah berpikir secara positif. Anda pasti akan merasa lebih tenang jika selalu amalkan kehidupan yang positif. Pembacaan buku – buku motivasi juga dapat membantu Anda berpikir positif.


Ide pokok :Untuk terlihat awet muda bukanlah perkara yang sulit bahkan berbagai cara yang dapat dilakukan, namun kadang-kala kesibukkan tugas harian memperlambat usaha Anda untuk menjalani gaya hidup yang sehat.

Kalimat topiknya berada di seluruh alinea.



Perkembangan Alinea


Metode-metode pengembangan paragraf sesuai dengan dasar pembentukan alenia.

A. Metode Klimaks dan Anti Klimaks
Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasna atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.

B. Metode Pandangan
Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang juga mencakup pengertian bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek yang sedang digarapnya.

C. Metode Perbandingan dan Pertentangan
Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.

D. Metode Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan membuat perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tesebut sebagai ilustrasi.

E. Metode Contoh
 Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.


F. Metode Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian. Untuk menyusun proses,
pertama penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
Kedua, ia harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis.
Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus dijelaskan tiap tahap-tahap secaradetail dan tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh prose situ dengan jelas.

G. Metode Sebab – Akibat
Pengembangan alenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Tetapi data juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perincian.

H. Metode Umum – Khusus
Cara umum-khusus dan khusus-umum merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal alenia, dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua, dikemukakan perincian-perincianya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.

I. Metode Klasifikasi
Yang dimaksud dengan klafisikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, Klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu:
1. Mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok,
2. Memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain.

J. Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi dalam pembentukan sebuah alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.

Alinea

Pengertian Alinea

Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.

Macam-Macam Alinea

1. Alinea Pembuka
 Alinea pembuka merupakan bagian karangan yang pertama-tama ditemui
pembaca. Oleh karena itu, alinea pembuka hendaknya disusun secara menarik,
sehingga memancing rasa ingin tahu pembaca. Dalam contoh di atas untuk
menarik perhatian pembaca dikemukakan tokoh terkenal yang mempunyai jasa
dalam bidang tertentu.
 Alinea pembuka dalam karangan ilmiah agak berbeda dengan karangan
populer. Upaya menarik perhatian pembaca dalam karangan ilmiah tidak
dilakukan secara berlebihan. Dalam karangan ilmiah, alinea pembuka dapat
berupa:
a) garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting;
b) pemaparan isi dan maksud judul karangan;
c) kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan;
d) sitiran dari suatu pendapat;
e) pembatasan objek dan subjeknya;
f) pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan;
g) gabungan dari beberapa cara di atas.  14
 Dalam karangan ilmiah umumnya dipakai lebih dari satu cara di atas.
Misalnya dalam alinea pembuka itu dikemukakan isi dan maksud judul karangan
diikuti garis besar karangan, kemudian dipaparkan pula arti penting masalah itu
dibicarakan.
 Alinea pembuka memang diharapkan dapat membimbing pembaca untuk
memasuki permasalahan yang akan dibicarakan. Bagi penulis, rumusan alinea
pembuka yang baik akan merupakan pedoman bagi pengembangan karangan
selanjutnya. Dengan pengembangan yang selalu berpedoman pada alinea (alinea)
pembuka itu akan dicapai kepaduan.

 2. Alinea Isi
 Di atas sudah disinggung-singgung adanya inti permasalahan atau sering
juga disebut ide pokok. Ide pokok ini perlu juga dikembangkan agar menjadi
konkret. Alinea yang bertugas mengungkapkan ide pokok berserta
pengembanganya itu disebut alinea isi. Dengan demikian, alinea-alinea isi
merupakan bagian yang esesial dalam sutu karangan.
 Karena alinea-alinea isi merupakan bagian yang esensial, maka penulis
yang baik akan berhati-hati sekali dalam menyusun alinea ini. Penulis akan
memperhatikan apakah kalimat-kalimat dalam alinea yang dibuatnya itu sudah
disusun dengan runtut, dan sesui dengan asas-asas penalaran yang logis. Jika
belum, tentu saja penulis harus merevisinya. Itulah yang perlu diketahui bahwa
karangan yang sampai dihadapan kita umumnya bukan hasil kerja sekali jadi,
tetapi melalui proses perbaikan yang kadang-kadang tidak cukup satu atau dua
kali.

3. Alinea penutup
 Setiap karangan bilamana telah diungkapkan pokok permasalahanya
secara tuntas hendaknya ditutup dengan sepatutnya. Alinea-alinea yang menutup
atau mengakhiri suatu karangan disebut alinea penutup. Alinea ini merupakan
kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian karangan sebelumnya. Oleh karena itu, alinea penutup hendaknya memperkuat gagasan
pokok, dan sekaligus menggambarkan isi karangan secara singkat.
Karena bertugas untuk mengakhiri suatu karangan, maka alinea penutup
yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi tidak juga terlalu singkat.
Sebagai ancar-ancar,bagian yang mengakhiri suatu karangan itu sebaiknya kira-kira sepersepuluh dari bagian karangan sebelumnya. Hanya saja yang perlu
diingat, bagian penutup ialah bagian yang terakhir sekali dibaca oleh pembaca
kita. Oleh karena itu, bagian ini efektif jika pilihan kata, susunan kalimat, dan
susunan alinea ini diolah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian yang paling
berkesan pada diri pembaca.

Syarat-Syarat Pembentukan Alinea

Kesatuan, yaitu tiap paragraph/alinea hanya mengandung satu pikiran/satu tema. Jika dalam sebuah paragraph terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraph tersebut terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
Kepaduan. Sepertinya hal kalimat efektif, dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraph ini akan terwujud jika aliran kalimat tersebut berjalan lancer serta logis. Untuk itu, penggunaan kata ganti dan kata sambung serta frasa penghubung dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pengembangan Paragraf. Pengembangan paragraph sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topik yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraph. Pengembangan paragraph deduktif berbeda dengan paragraph induktif. Karena paragraph deduktif menempatkan ide atau gagasan utama pada awal paragraph, sedangkan paragraph induktif kebalikan dari deduktif dimana penempatan ide atau gagasan utama pada akhir paragraph. Selain kalimat topic, pengembangan paragraph berhubungan pula dengan fungsi paragraph yang akan dikembangkan sebagai paragraph pembuka, paragraph pengembang, atau paragraph penutup.

Macam dan cara menempatkan kalimat topik

1.  Paragraf deduktif
       Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
2.  Paragraf Induktif
            Paragraf Induktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
3.  Paragraf Campuran
            Paragraf Campuran adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
4.  Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar
            Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.



Sunday, November 3, 2013

KALIMAT EFEKTIF


PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif  adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Syarat kalimat efektif :

a.    Bentukan kata harus sesuai EYD
b.    Struktur kalimat tepat
c.    Kesejajaran
d.    Kontaminasi
e.    Pleonasme
f.    Menggunakan kata baku
g.    Kelogisan
h.    Selalu menggunakan EYD


Ciri-ciri kalimat efektif:

1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.

Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar.
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)

Contoh:
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah.



3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Contoh:
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku.
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.

5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Contoh:
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan.

6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.

Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes.


KATA DAN PILIHAN KATA


Ø    Pengertian kata
Pengertian kata atau definisi kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti. Namun kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki “cara tersendiri” dalam mendefisikan “kata”. Pertama, pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa. Pengertian kata juga sebanding dengan pengertian ujar atau bicara.

Wikipedia sendiri mengatakan bahwa kata, yang juga terdapat dalam bahasa melayu, diambil dari bahasa sansekerta “katha”. Dalam bahasa Sansekerta, “katha” artinya “bahasa”, “konversasi”, “cerita” atau “dongeng”. Semoga ulasan mengenai pengertian kata diatas dapat menjadi wacana bagi anda.

 Ã˜  Imbuhan dari bahasa asing dan upaya pengindonesian.

Selain imbuhan yang berasal dari B.Indonesia sendiri (-kan, me-, di-, dan lain-lain), kita juga mengenal imbuhan asing. Imbuhan asing ini sudah diserap dan disesuaikan dengan ejaan yang baku, EYD.
Imbuhan yang berasal dari asing itu adalah:
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.

Contoh kata-kata berimbuhan asing tersebut adalah:
- seniman (asal kata: seni)
- hartawan (asal kata: harta)
- wartawati (asal kata: warta)
- insani (asal kata: insan)
- duniawi (asal kata: dunia)
- lahiriah (asal kata: lahir)
- praktis (asal kata: praktik)
- materialistis (asal kata: material)
- spesialisasi (asal kata: spesial)

Lalu, jika ada masalah dengan kata kameraman, apakah betul?
Jawabnya, salah. Kameraman tersebut berasal dari kata bahasa Inggris 'cameraman' dan kita tidak mengenal imbuhan asing -man dari bahasa Inggris.
Jadi, yang benar adalah kamerawan.


 Ã˜  Hubungan makna kata.

 Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa indonesia seringkali kita temui adanya hubungankemaknan atau relasi semantik antara sebuah kata atau  satuan bahasa lainnya lagi. Hubungan atau relasi makna ini mungkin menyangkut hal :

1.      Kesamaan makna (sinonimi)
2.      Kebalikan makna (polisemi)
3.      Ketecakupan makna (hiponimi)
4.      Kelainan makna (homonimi)
5.      Lawan kata (antonimi)

RELASI MAKNA

            Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa indonesia, makna kata saling berhubungan, hubungan kata itu disebut relasi makna. Relasi makna dapat berwujud bermacam- macam antara lain : sinonimi, antonimi dan oposisi, homonimi, homofoni,homografi, Hiponimi dan hipernimi, Polisemi, Ambiguitas, Redundansi.

1.Sinonimi
            Sinonim sering disebut dengan persamaan kata, maksudnya kata yang mempunyai makna sama atau hampir sama dengan kata lain.
Contoh :
buruk    =  jelek
laris     =  laku
dahaga  =  haus
datang   = tiba
pintar   = pandai
usang   = lama
hancur = musnah
pulang = kembali = balik
masyarakat = rakyat = warga
hadiah = pemberian
pria      = laki- laki
enak    = lezat
tampan   = ganteng
hanjur  =  musnah
mati     = meninggal

            Dari contoh diatas dapat dilihat kata – kata bersinonim, dan tidak semua sinonim bisa dipertukarkan begitu saja.
Contoh kalimat :
Anjing meninggal ditabrak mobil
            Kata meninggal pada kalimat di atas tidak tepat, karena kata meninggal lebih tepat ditujukan kepada manusia, atau kata meninggal diganti dengan kata mati. Yang lebih tepatnya anjing mati ditabrak mobil. Jadi kata sinonim bisa digunakan sesuai dengan kepada siapa yang ditujukan pembicaraan tersebut. Misalnya kata aku dan saya kedua kata tersebut bersinonim, tapi kata aku lebih tepat dipakai untuk teman sebaya, dan kata saya lebih tepat digunakan untuk orang yang lebih tua dari kita. Jadi, kata sinonim digunakan sesuai dengan waktu, tempat,bidang kegiatan,dan lain – lain. Dan tidak semua kata dalam bahasa indonesia mempunyai sinonim. Misalnya kata salju, batu, kuning, beras, tidak mempunyai sinonim.


2. Homonimi
            Homonimi adalah suatu kata yang memiliki makna berbeda, tetapi memiliki ejaan atau lafal yang sama. Misalnya kata bulan yang berarti waktu dalam 30 hari, dengan kata bulan yang berarti nama satelit bumi. Contoh lain kata salak yang berarti buah, dengan kata salak yang berarti gonggongan anjing. Contoh lain kata genting yang berarti gawat, dengan kata genting yang berarti benda penutup rumah.

3. Hiponimi
            Hiponimi merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. misalnya kata mawar berhiponim terhadap kata bunga, sebab makna kata mawar termasuk makna kata bunga. Mawar memang bunga tapi bunga tidak hanya mawar melainkan juga termasuk melati, tulip,anggrek,lidah buaya dan sebagainya.

4. Polisemi
            Polisemi adalah kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Misalnya kata darah dalam bahasa indonesia memiliki makna (1) hubungan darah persaudaraan, (2) yang ada pada tubuh manusia. Jadi, darah pada kalimat di atas memiliki makna lebih dari satu.contoh lain kata mampu dalam bahasa indonesia memiliki makna (1) kuasa (bisa , sanggup), melakukan sesuatu, (2) kaya mempunyai harta yang berlebihan. Dari contoh yang kedua kata mampu di sana memiliki makna lebih dari satu, kata mampu pada kalimat pertama maknanya seseorang itu mampu,sanggup atau bisa melakukan sesuatu, dan pada kalimat kedua kata mampu di san a maknanya seseorang itu kaya, memiliki harta yang berlebihan.

5. Antonimi
            Antonimi sering disebut dengan lawan kata, maksudnya maknanya kebalikan dari makna ungkapan lain.
Contoh :
Jujur    = bohong
Tipis    = tebal
Rajin   = malas
Pintar  = bodoh
Mahal  = murah
Kaya   = miskin
Surga   =  neraka
Gila     = waras
           



Wednesday, October 2, 2013

Ragam dan Laras Bahasa

      Ragam Bahasa

           Didalam bahasa indonesia disamping dikenal kosa kata baku indonesia dikenal pula kosa kata bahasa indonesia ragam baku,yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku bahasa indonesia baku.kosa kata bahasa indonesia ragam baku atau kosa kata bahasa indonesia baku adalah kosa kata baku bahasa indonesia,yang memiliki ciri kaidah bahasa indonesia ragam baku,yang di jadkan tolak ukur yang di tetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa indonesia,bukan otoritas lembaga atau intansi didalam menggunakan bahasa indonesia ragam baku.jadi,kosa kata itu digunakan didalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab.walaupun demikian,tidak tertutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku didalam pemakaian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.

ragam bahasa dibagi berdasarkan:  
     1.    Media pengantarnya atau saranannya,yang terdiri atas:        
      a.  Ragam lisan. 
      b.  Ragam tulis.

 Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa.kita dapat menemukan ragam lisan yang standar,misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan,dalam situasi perkuliahan,ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar,misalnya dalam percakapan antarteman,dipasar,atau dalam kesempatan nonformal lainnya. 

Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau tercetak.ragam tulispun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar.ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku pelajaran,teks,majalah,surat kabar,poster,iklan.kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja,iklan,atau poster.

Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis(berdasarkan tata bahasa dan kosa kata):
1.    Tata bahasa
(Bentuk kata,tata bahasa,struktur kalimat,kosa kata)

 a.     Ragam bahasa lisan :
·         Melyana sedang baca surat kabar
·         Ari mau nulis surat.
·         Tapi kau tidak boleh nolak lamaran itu.
·         Mereka tinggal di Menteng.
·         Jalan laying itu mengatasi kemacetan lalu lintas.
·         Saya akan tanyakan soal itu.

 b.    Ragam bahasa tulis :
·         Melyana sedang membaca surat kabar.
·         Ari mau menulis surat.
·         Namun,engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
·         Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
·         Akan saya tanyakan soal itu.

2.    Kosa kata
Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata :
 a.        Ragam lisan
·         Rani bilang kalau kita harus belajar.
·          Kita harus bikin karya tulis.
·         Rasanya masih terlalu pagi buat saya,pak.
 b.    Ragam tulis
·         Rani mengatakan bahwa kita harus belajar.
·         Kita harus membuat karya tulis.
·         Rasanya masih terlalu muda bagi saya,pak.

   Laras Bahasa

    Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu
 (1) beku (frozen),
 (2) resmi (formal),
 (3) konsultatif (consultative),
 (4) santai (casual), dan

 (5) akrab (intimate).
Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab sui, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah. Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.