Biasanya pada saat akan memasuki pergantian tahun, orang melakukan evaluasi terhadap kinerja selama satu tahun yang telah dialami untuk kemudian dijadikan landasan dalam melangkah pada tahun berikutnya. Tentu secara umum sesuai dengan bidang kerja atau sesuatu yang ditekuninya. Itu semua dimaksudkan agar pada tahun berikutnya akan dapat memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai pada tahun sebelumnya atau tahun berjalan. Itu merupakan sebuah kewajaran, terutama bagi mereka yang memang menginginkan kemajuan dalam karir dan kehidupannya.
Secara ajaran islam juga hal tersebut sejalan dan sangat dianjurkan, mengingat adanya sebuah riwayat yang kita terima bahwa orang yang beruntung ialah orang yang hari esoknya lebih baik dari pada hari ini, dan hari ini lebih baik ketimbang kemarin. Bagi mereka yang hari kemarin dan kini sama saja, maka ia termasuk orang yang rugi, sedangkan bagi mereka yang hari ini lebih jelek ketimbang hari kemarin adalah orang yang celaka. Nah, tentunya kita akan berusaha mewujudkan dan memilih adanya sebuah peningkatan, sehingga hari ini akan lebih baik ketimbang kemarin dan esok akan lebih baik daripada saat ini.
Kalau kita bandingkan dengan tahun kemarin, ilmu dan ibadahnya, dedikasinya, disiplin kerja meningkat, dan akhlaknya semakin baik, orang tersebut adalah orang yang beruntung. Dengan kata lain filsafat hidup Rasulullah adalah "Tiada hari tanpa peningkatan kualitas hidup".
Saturday, December 28, 2013
Persoalan sampah di jakarta.
Saking seringnya, pemberitaan mengenai masalah sampah di ibukota jakarta menjadi hal yang biasa bagi masyarakat kita. Keadaan tersebut sangatberbahaya, mengigat cuaca saat ini yang tidak menentu hujan atau panasnya. Apabila hujan datang maka banjir menjadiancaman yang sangat serius.
Aktifitas masyarakat terganggu,baik dari segi keadaan lalu lintas maupun ekonomi. Banyak penyakit yang diderita masyarakat dan juga kerugian pemulihan oleh masyarakat yang bisa mencapai milyaran. Sampai tahun ini keadaan seperti itu akan dibiarkan? Apakah akan tetap dipelihara sebagai bagian dari tradisi?
Sudah saatnya membangkitkan kesadaran masyarakat jakarta secara nyata, karena jika hanya menghimbau dan menunggu kesadaran mereka makatidak akan pernah terjadi. Persoalan sampah dan kebersihan menjadi tanggungjawab bersama.
Sudah saatnya membangkitkan kesadaran masyarakat jakarta secara nyata, karena jika hanya menghimbau dan menunggu kesadaran mereka makatidak akan pernah terjadi. Persoalan sampah dan kebersihan menjadi tanggungjawab bersama.
[Opini] kemacetan yang ada di jakarta.
Kalau berbicara tentang Jakarta salah satu hal yang muncul di pikiran adalah macet. Hampir semua jalan di Jakarta mengalami kemacetan yang cukup membuat kita pusing, kesal akibat kemacetan yang terjadi. Sebenarnya sederhana saja, kemacetan itu disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah kendaraan dan pertambahan jumlah jalan.
Selama ini pertambahan jumlah kendaraan meningkat dengan pesat sementara pertambahan jalan bisa dikatakan tidak ada pertambahan yang signifikan. Selain itu, faktor yang turut berperan dalam kemacetan adalah banyak pengendara yang tidak disiplin dan tidak mematuhi peraturan berlalu lintas serta jumlah penduduk DKI Jakarta yang semakin banyak akibat urbanisasi.
Apalagi kemacetan di Jakarta semakin menjadi-jadi ketika musim penghujan tiba. Genangan air atau bahkan banjir di beberapa wilayah akan memperparah kemacetan karena laju kendaraan semakin melamban atau bahkan terhenti, dikarenakan banyak pengendara sepeda motor yang berteduh di bawah jembatan yang mengakibatkan bahu jalan terpakai untuk berteduh. Kemacetan di Jakarta seolah menjadi persoalan abadi tanpa ada solusi yang tepat. Banyak yang menganalisis tentang penyebab dari kemacetan.
Selain genangan atau banjir, persoalan tidak memadai angkutan umum, makin banyaknya kendaraan di Jakarta, minimnya pertumbuhan panjang jalan, ketidakdisiplinan para pengguna jalan selalu menjadi buntut dari pembahasan kemacetan di Jakarta. Dan Gubernur DKI Jakarta pun dipastikan akan menjadi sasaran tembak karena dianggap gagal mengatasi persoalan klasik di Ibu Kota ini.
Untuk mengurangi kemacetan di Jakarta sebaiknya memang dimulai dari memperbaiki sistem transportasi umumnya. Misalnya saja dengan menambah gerbong kereta yang selama ini selalu penuh sesak ketika jam kerja, lalu dengan mempercepat atau mempersingkat waktu tempuh angkutan umum. Akan sangat baik apabila Jakarta bisa memiliki kereta cepat seperti yang ada di negara-negara maju.
Sebagai individu, akan lebih baik jika kita membiasakan diri lebih bijak dalam melakukan kegiatan di Jakarta dengan mengurangi risiko menambah kemacetan di Jakarta. Banyak cara bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko kemacetan di Jakarta, hanya saja kita masih belum terbiasa dan justru lebih gampang menyalahkan pihak lain.
Selama ini pertambahan jumlah kendaraan meningkat dengan pesat sementara pertambahan jalan bisa dikatakan tidak ada pertambahan yang signifikan. Selain itu, faktor yang turut berperan dalam kemacetan adalah banyak pengendara yang tidak disiplin dan tidak mematuhi peraturan berlalu lintas serta jumlah penduduk DKI Jakarta yang semakin banyak akibat urbanisasi.
Apalagi kemacetan di Jakarta semakin menjadi-jadi ketika musim penghujan tiba. Genangan air atau bahkan banjir di beberapa wilayah akan memperparah kemacetan karena laju kendaraan semakin melamban atau bahkan terhenti, dikarenakan banyak pengendara sepeda motor yang berteduh di bawah jembatan yang mengakibatkan bahu jalan terpakai untuk berteduh. Kemacetan di Jakarta seolah menjadi persoalan abadi tanpa ada solusi yang tepat. Banyak yang menganalisis tentang penyebab dari kemacetan.
Selain genangan atau banjir, persoalan tidak memadai angkutan umum, makin banyaknya kendaraan di Jakarta, minimnya pertumbuhan panjang jalan, ketidakdisiplinan para pengguna jalan selalu menjadi buntut dari pembahasan kemacetan di Jakarta. Dan Gubernur DKI Jakarta pun dipastikan akan menjadi sasaran tembak karena dianggap gagal mengatasi persoalan klasik di Ibu Kota ini.
Untuk mengurangi kemacetan di Jakarta sebaiknya memang dimulai dari memperbaiki sistem transportasi umumnya. Misalnya saja dengan menambah gerbong kereta yang selama ini selalu penuh sesak ketika jam kerja, lalu dengan mempercepat atau mempersingkat waktu tempuh angkutan umum. Akan sangat baik apabila Jakarta bisa memiliki kereta cepat seperti yang ada di negara-negara maju.
Sebagai individu, akan lebih baik jika kita membiasakan diri lebih bijak dalam melakukan kegiatan di Jakarta dengan mengurangi risiko menambah kemacetan di Jakarta. Banyak cara bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko kemacetan di Jakarta, hanya saja kita masih belum terbiasa dan justru lebih gampang menyalahkan pihak lain.
Sunday, December 1, 2013
Contoh Artikel
Cara Mudah Untuk Tetap Awet Muda
Untuk terlihat awet
muda bukanlah perkara yang sulit bahkan berbagai cara yang dapat dilakukan,
namun kadang-kala kesibukkan tugas harian memperlambat usaha Anda untuk
menjalani gaya hidup yang sehat.
Jika Anda tidak memiliki waktu atau
malas untuk berolahraga, apa kata mencoba beberapa tips di bawah ini untuk
tetap awet muda;
Tidur
Tidur sangat penting untuk kesehatan tubuh Anda. Kulit Anda juga akan bertambah baik dengan tidur yang cukup. Durasi tidur yang baik adalah 6 – 8 jam setiap hari.
Tidur sangat penting untuk kesehatan tubuh Anda. Kulit Anda juga akan bertambah baik dengan tidur yang cukup. Durasi tidur yang baik adalah 6 – 8 jam setiap hari.
Cara Berjalan
Penting untuk kita berjalan dengan benar. Ada yang berjalan terbongkok-bongkok, ada yang jalan tertunduk-tunduk. Ada yang laju yang amat, ada yang sangat lambat. Mencoba berjalan tegak seperti berjalan menuruni tanah landai. Kalau Anda berjalan turun bukit, pasti Anda akan mencoba tegakkan badankan ? Berjalan tegak tapi tidak mendada. Berjalan juga latihan yang sangat bagus untuk jantung.
Penting untuk kita berjalan dengan benar. Ada yang berjalan terbongkok-bongkok, ada yang jalan tertunduk-tunduk. Ada yang laju yang amat, ada yang sangat lambat. Mencoba berjalan tegak seperti berjalan menuruni tanah landai. Kalau Anda berjalan turun bukit, pasti Anda akan mencoba tegakkan badankan ? Berjalan tegak tapi tidak mendada. Berjalan juga latihan yang sangat bagus untuk jantung.
Makan Buah-Buahan
& Sayuran
Buah-buahan dan sayuran adalah baik untuk kesehatan internal dan juga kulit Anda. Ulam-ulaman lokal juga baik untuk tubuh. Selain murah, juga mudah untuk ditemukan dan mengandung gizi yang sangat tinggi. Jadikanlah itu sebagai praktek harian Anda!
Buah-buahan dan sayuran adalah baik untuk kesehatan internal dan juga kulit Anda. Ulam-ulaman lokal juga baik untuk tubuh. Selain murah, juga mudah untuk ditemukan dan mengandung gizi yang sangat tinggi. Jadikanlah itu sebagai praktek harian Anda!
Minum Air
Rutinlah minum air minimal 8 gelas sehari. Air akan melembabkan kulit Anda serta membantu peredaran darah Anda.
Rutinlah minum air minimal 8 gelas sehari. Air akan melembabkan kulit Anda serta membantu peredaran darah Anda.
Stop Merokok
Merokok membahayakan kesehatan. Ia juga merusak struktur kulit. Berdasarkan penelitian medis, rokok menyumbangkan sekitar 45 % faktor penuaan dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Merokok membahayakan kesehatan. Ia juga merusak struktur kulit. Berdasarkan penelitian medis, rokok menyumbangkan sekitar 45 % faktor penuaan dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Makan Makanan Seimbang
Amalkan gizi seimbang dalam kehidupan Anda. Pastikan diet Anda lengkap dengan kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan. Disarankan untuk mengambil makanan sesuai piramida makanan yang telah ditetapkan.
Amalkan gizi seimbang dalam kehidupan Anda. Pastikan diet Anda lengkap dengan kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan. Disarankan untuk mengambil makanan sesuai piramida makanan yang telah ditetapkan.
Atasi Stress &
Selalu Berpikiran Positif
Tekanan tidak hanya akan mempengaruhi kesehatan mental tapi juga akan mempengaruhi kesehatan tubuh Anda. Teorinya sederhana saja, bagi mereka yang selalu gembira pastinya akan terlihat kecil dibandingkan dengan mereka yang selalu menghadapi tekanan. Dan sentiasalah berpikir secara positif. Anda pasti akan merasa lebih tenang jika selalu amalkan kehidupan yang positif. Pembacaan buku – buku motivasi juga dapat membantu Anda berpikir positif.
Ide pokok :Untuk terlihat awet muda bukanlah perkara yang sulit bahkan berbagai cara yang dapat dilakukan, namun kadang-kala kesibukkan tugas harian memperlambat usaha Anda untuk menjalani gaya hidup yang sehat.
Kalimat topiknya berada di seluruh alinea.
Tekanan tidak hanya akan mempengaruhi kesehatan mental tapi juga akan mempengaruhi kesehatan tubuh Anda. Teorinya sederhana saja, bagi mereka yang selalu gembira pastinya akan terlihat kecil dibandingkan dengan mereka yang selalu menghadapi tekanan. Dan sentiasalah berpikir secara positif. Anda pasti akan merasa lebih tenang jika selalu amalkan kehidupan yang positif. Pembacaan buku – buku motivasi juga dapat membantu Anda berpikir positif.
Ide pokok :Untuk terlihat awet muda bukanlah perkara yang sulit bahkan berbagai cara yang dapat dilakukan, namun kadang-kala kesibukkan tugas harian memperlambat usaha Anda untuk menjalani gaya hidup yang sehat.
Kalimat topiknya berada di seluruh alinea.
Perkembangan Alinea
Metode-metode pengembangan paragraf
sesuai dengan dasar pembentukan alenia.
A. Metode Klimaks dan Anti Klimaks
Perkembangan gagasan dalam sebuah
paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan
utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah
kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan
yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi dari klimaks adalah
anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasna atau tema yang dianggap
paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui
gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.
B. Metode Pandangan
Yang dimaksud dengan sudut pandang
adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang juga
mencakup pengertian bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek
yang sedang digarapnya.
C. Metode Perbandingan dan
Pertentangan
Yang dimaksud dengan perbandingan dan
pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau
perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi
tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita
dapat sampai kepada gagasan sentralnya.
D. Metode Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan
membuat perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang
sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan
fungsi dari dua hal tesebut sebagai ilustrasi.
E. Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh
dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang
memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
F. Metode Proses
Proses merupakan suatu urutan dari
tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan
sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian. Untuk menyusun
proses,
pertama penulis harus mengetahui
perincian-perincian secara menyeluruh.
Kedua, ia harus membagi proses
tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini
berlangsung dalam waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan
mengurutkannya secara kronologis.
Ketiga, sesudah melakukan pembagian,
harus dijelaskan tiap tahap-tahap secaradetail dan tegas sehingga pembaca dapat
melihat seluruh prose situ dengan jelas.
G. Metode Sebab – Akibat
Pengembangan alenia dapat pula
dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini
sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian
pengembangannya. Tetapi data juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama
sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab
sebagai perincian.
H. Metode Umum – Khusus
Cara umum-khusus dan khusus-umum
merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam
sebuah alenia secara teratur. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal
alenia, dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya.
Kedua, dikemukakan perincian-perincianya, kemudian pada akhir alenia
generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat
induktif.
I. Metode Klasifikasi
Yang dimaksud dengan klafisikasi
adalah sebuah proses untuk mengelompokan gagasan-gagasan yang dianggap
mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, Klasifikasi tertuju pada
dua arah yang berlawanan yaitu:
1. Mempersatukan satuan-satuan ke
dalam suatu kelompok,
2. Memisahkan kesatuan tadi dari
kelompok yang lain.
J. Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi dalam
pembentukan sebuah alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan
atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.Alinea
Pengertian Alinea
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling
berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga
disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan
ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam
1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat
pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup.
Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu
gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak
ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan
deduktif.
Macam-Macam Alinea
1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan
bagian karangan yang pertama-tama ditemui
pembaca. Oleh karena itu, alinea pembuka hendaknya disusun secara
menarik,
sehingga memancing rasa ingin tahu pembaca. Dalam contoh di atas
untuk
menarik perhatian pembaca dikemukakan tokoh terkenal yang
mempunyai jasa
dalam bidang tertentu.
Alinea pembuka dalam
karangan ilmiah agak berbeda dengan karangan
populer. Upaya menarik perhatian pembaca dalam karangan ilmiah
tidak
dilakukan secara berlebihan. Dalam karangan ilmiah, alinea pembuka
dapat
berupa:
a) garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang
penting;
b) pemaparan isi dan maksud judul karangan;
c) kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan;
d) sitiran dari suatu pendapat;
e) pembatasan objek dan subjeknya;
f) pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan;
g) gabungan dari beberapa cara di atas. 14
Dalam karangan ilmiah
umumnya dipakai lebih dari satu cara di atas.
Misalnya dalam alinea pembuka itu dikemukakan isi dan maksud judul
karangan
diikuti garis besar karangan, kemudian dipaparkan pula arti
penting masalah itu
dibicarakan.
Alinea pembuka memang
diharapkan dapat membimbing pembaca untuk
memasuki permasalahan yang akan dibicarakan. Bagi penulis, rumusan
alinea
pembuka yang baik akan merupakan pedoman bagi pengembangan
karangan
selanjutnya. Dengan pengembangan yang selalu berpedoman pada
alinea (alinea)
pembuka itu akan dicapai kepaduan.
2. Alinea Isi
Di atas sudah
disinggung-singgung adanya inti permasalahan atau sering
juga disebut ide pokok. Ide pokok ini perlu juga dikembangkan agar
menjadi
konkret. Alinea yang bertugas mengungkapkan ide pokok berserta
pengembanganya itu disebut alinea isi. Dengan demikian,
alinea-alinea isi
merupakan bagian yang esesial dalam sutu karangan.
Karena alinea-alinea isi
merupakan bagian yang esensial, maka penulis
yang baik akan berhati-hati sekali dalam menyusun alinea ini.
Penulis akan
memperhatikan apakah kalimat-kalimat dalam alinea yang dibuatnya
itu sudah
disusun dengan runtut, dan sesui dengan asas-asas penalaran yang
logis. Jika
belum, tentu saja penulis harus merevisinya. Itulah yang perlu
diketahui bahwa
karangan yang sampai dihadapan kita umumnya bukan hasil kerja
sekali jadi,
tetapi melalui proses perbaikan yang kadang-kadang tidak cukup
satu atau dua
kali.
3. Alinea penutup
Setiap karangan bilamana
telah diungkapkan pokok permasalahanya
secara tuntas hendaknya ditutup dengan sepatutnya. Alinea-alinea
yang menutup
atau mengakhiri suatu karangan disebut alinea penutup. Alinea ini
merupakan
kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian
karangan sebelumnya. Oleh karena itu, alinea penutup hendaknya memperkuat
gagasan
pokok, dan sekaligus menggambarkan isi karangan secara singkat.
Karena bertugas untuk mengakhiri suatu karangan, maka alinea
penutup
yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi tidak juga
terlalu singkat.
Sebagai ancar-ancar,bagian yang mengakhiri suatu karangan itu
sebaiknya kira-kira sepersepuluh dari bagian karangan sebelumnya. Hanya saja
yang perlu
diingat, bagian penutup ialah bagian yang terakhir sekali dibaca
oleh pembaca
kita. Oleh karena itu, bagian ini efektif jika pilihan kata,
susunan kalimat, dan
susunan alinea ini diolah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian
yang paling
berkesan pada diri pembaca.
Syarat-Syarat Pembentukan Alinea
Kesatuan, yaitu tiap paragraph/alinea hanya mengandung satu
pikiran/satu tema. Jika dalam sebuah paragraph terdapat kalimat yang menyimpang
dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraph tersebut
terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
Kepaduan. Sepertinya hal kalimat efektif, dalam paragraph ini juga
dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraph ini akan terwujud
jika aliran kalimat tersebut berjalan lancer serta logis. Untuk itu, penggunaan
kata ganti dan kata sambung serta frasa penghubung dapat dimanfaatkan dengan
baik.
Pengembangan Paragraf. Pengembangan paragraph sangat berkaitan
erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topik yang mengandung inti
permasalahan atau ide utama paragraph. Pengembangan paragraph deduktif berbeda
dengan paragraph induktif. Karena paragraph deduktif menempatkan ide atau
gagasan utama pada awal paragraph, sedangkan paragraph induktif kebalikan dari
deduktif dimana penempatan ide atau gagasan utama pada akhir paragraph. Selain
kalimat topic, pengembangan paragraph berhubungan pula dengan fungsi paragraph
yang akan dikembangkan sebagai paragraph pembuka, paragraph pengembang, atau
paragraph penutup.
Macam dan cara menempatkan kalimat topik
1. Paragraf deduktif
Paragraf Deduktif
adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat
topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
2. Paragraf Induktif
Paragraf
Induktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan
kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
3. Paragraf Campuran
Paragraf
Campuran adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau
kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan
kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan
dari awal paragraf.
4. Paragraf
Deskriptif/Naratif/Menyebar
Paragraf
Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada
kalimat-kalimat penjelas.
Sunday, November 3, 2013
KALIMAT EFEKTIF
PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat
dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah
ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada
pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh
penulis atau pembicaranya.
Syarat kalimat efektif :
a. Bentukan kata harus sesuai EYD
b.
Struktur kalimat tepat
c.
Kesejajaran
d.
Kontaminasi
e.
Pleonasme
f.
Menggunakan kata baku
g.
Kelogisan
h.
Selalu menggunakan EYD
Ciri-ciri kalimat efektif:
1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur
gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat
efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah
temannya untuk belajar.
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan
Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai
menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang
terkenal itu mendapatkan hadiah.
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya
adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap
tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar
bersama di rumahku.
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara
ini.
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus mengembalikan kepribadian
orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan.
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang
digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke
pinggir jalan.
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara
luwes.
KATA DAN PILIHAN KATA
Ø Pengertian
kata
Pengertian kata atau
definisi kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti.
Namun kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki “cara tersendiri” dalam
mendefisikan “kata”. Pertama, pengertian kata adalah unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa. Pengertian kata juga sebanding
dengan pengertian ujar atau bicara.
Wikipedia sendiri
mengatakan bahwa kata, yang juga terdapat dalam bahasa melayu, diambil dari
bahasa sansekerta “katha”. Dalam bahasa Sansekerta, “katha” artinya “bahasa”,
“konversasi”, “cerita” atau “dongeng”. Semoga ulasan mengenai pengertian kata diatas dapat menjadi
wacana bagi anda.
Ø
Imbuhan dari bahasa asing dan upaya pengindonesian.
Selain imbuhan yang berasal dari B.Indonesia sendiri (-kan, me-, di-, dan
lain-lain), kita juga mengenal imbuhan asing. Imbuhan asing ini sudah diserap
dan disesuaikan dengan ejaan yang baku, EYD.
Imbuhan yang berasal dari asing itu adalah:
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.
Contoh kata-kata berimbuhan asing tersebut adalah:
- seniman (asal kata: seni)
- hartawan (asal kata: harta)
- wartawati (asal kata: warta)
- insani (asal kata: insan)
- duniawi (asal kata: dunia)
- lahiriah (asal kata: lahir)
- praktis (asal kata: praktik)
- materialistis (asal kata: material)
- spesialisasi (asal kata: spesial)
Lalu, jika ada masalah dengan kata kameraman, apakah betul?
Jawabnya, salah. Kameraman tersebut berasal dari kata bahasa Inggris
'cameraman' dan kita tidak mengenal imbuhan asing -man dari bahasa Inggris.
Jadi, yang benar adalah kamerawan.
Ø Hubungan makna
kata.
Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa
indonesia seringkali kita temui adanya hubungankemaknan atau relasi semantik
antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya lagi. Hubungan atau relasi
makna ini mungkin menyangkut hal :
1.
Kesamaan makna (sinonimi)
2.
Kebalikan makna (polisemi)
3.
Ketecakupan makna (hiponimi)
4.
Kelainan makna (homonimi)
5.
Lawan kata (antonimi)
RELASI MAKNA
Dalam setiap
bahasa, termasuk bahasa indonesia, makna kata saling berhubungan, hubungan kata
itu disebut relasi makna. Relasi makna dapat berwujud bermacam- macam antara
lain : sinonimi, antonimi dan oposisi, homonimi, homofoni,homografi, Hiponimi
dan hipernimi, Polisemi, Ambiguitas, Redundansi.
1.Sinonimi
Sinonim sering disebut dengan persamaan kata, maksudnya kata yang mempunyai
makna sama atau hampir sama dengan kata lain.
Contoh :
buruk
= jelek
laris
= laku
dahaga =
haus
datang =
tiba
pintar =
pandai
usang =
lama
hancur = musnah
pulang = kembali = balik
masyarakat = rakyat =
warga
hadiah = pemberian
pria
= laki- laki
enak
= lezat
tampan =
ganteng
hanjur =
musnah
mati
= meninggal
Dari contoh diatas dapat dilihat kata – kata bersinonim, dan tidak semua
sinonim bisa dipertukarkan begitu saja.
Contoh kalimat :
Anjing meninggal
ditabrak mobil
Kata meninggal pada kalimat di atas tidak tepat, karena kata meninggal lebih
tepat ditujukan kepada manusia, atau kata meninggal diganti dengan kata mati.
Yang lebih tepatnya anjing mati ditabrak mobil. Jadi kata sinonim bisa
digunakan sesuai dengan kepada siapa yang ditujukan pembicaraan tersebut.
Misalnya kata aku dan saya kedua kata tersebut bersinonim, tapi kata aku lebih
tepat dipakai untuk teman sebaya, dan kata saya lebih tepat digunakan untuk
orang yang lebih tua dari kita. Jadi, kata sinonim digunakan sesuai dengan
waktu, tempat,bidang kegiatan,dan lain – lain. Dan tidak semua kata dalam
bahasa indonesia mempunyai sinonim. Misalnya kata salju, batu, kuning, beras,
tidak mempunyai sinonim.
2. Homonimi
Homonimi adalah suatu kata yang memiliki makna berbeda, tetapi memiliki ejaan
atau lafal yang sama. Misalnya kata bulan yang berarti waktu dalam 30 hari,
dengan kata bulan yang berarti nama satelit bumi. Contoh lain kata salak yang
berarti buah, dengan kata salak yang berarti gonggongan anjing. Contoh lain
kata genting yang berarti gawat, dengan kata genting yang berarti benda penutup
rumah.
3. Hiponimi
Hiponimi merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. misalnya kata mawar
berhiponim terhadap kata bunga, sebab makna kata mawar termasuk makna kata
bunga. Mawar memang bunga tapi bunga tidak hanya mawar melainkan juga termasuk
melati, tulip,anggrek,lidah buaya dan sebagainya.
4. Polisemi
Polisemi adalah kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Misalnya kata darah
dalam bahasa indonesia memiliki makna (1) hubungan darah persaudaraan, (2) yang
ada pada tubuh manusia. Jadi, darah pada kalimat di atas memiliki makna lebih
dari satu.contoh lain kata mampu dalam bahasa indonesia memiliki makna (1)
kuasa (bisa , sanggup), melakukan sesuatu, (2) kaya mempunyai harta yang
berlebihan. Dari contoh yang kedua kata mampu di sana memiliki makna lebih dari
satu, kata mampu pada kalimat pertama maknanya seseorang itu mampu,sanggup atau
bisa melakukan sesuatu, dan pada kalimat kedua kata mampu di san a maknanya
seseorang itu kaya, memiliki harta yang berlebihan.
5. Antonimi
Antonimi sering disebut dengan lawan kata, maksudnya maknanya kebalikan dari
makna ungkapan lain.
Contoh :
Jujur =
bohong
Tipis
= tebal
Rajin =
malas
Pintar = bodoh
Mahal = murah
Kaya = miskin
Surga
= neraka
Gila
= waras
Wednesday, October 2, 2013
Ragam dan Laras Bahasa
Ragam Bahasa
Didalam
bahasa indonesia disamping dikenal kosa kata baku indonesia dikenal pula kosa
kata bahasa indonesia ragam baku,yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku
bahasa indonesia baku.kosa kata bahasa indonesia ragam baku atau kosa kata
bahasa indonesia baku adalah kosa kata baku bahasa indonesia,yang memiliki ciri
kaidah bahasa indonesia ragam baku,yang di jadkan tolak ukur yang di tetapkan
berdasarkan kesepakatan penutur bahasa indonesia,bukan otoritas lembaga atau
intansi didalam menggunakan bahasa indonesia ragam baku.jadi,kosa kata itu
digunakan didalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab.walaupun
demikian,tidak tertutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku didalam
pemakaian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa
ragam yang bersangkutan.
ragam bahasa dibagi berdasarkan:
1. Media pengantarnya atau saranannya,yang
terdiri atas:
a. Ragam
lisan.
b. Ragam tulis.
Ragam
lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa.kita dapat menemukan
ragam lisan yang standar,misalnya pada saat orang berpidato atau memberi
sambutan,dalam situasi perkuliahan,ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar,misalnya
dalam percakapan antarteman,dipasar,atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
Ragam tulis
adalah bahasa yang ditulis atau tercetak.ragam tulispun dapat berupa ragam
tulis yang standar maupun nonstandar.ragam tulis yang standar kita temukan
dalam buku pelajaran,teks,majalah,surat kabar,poster,iklan.kita juga dapat
menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja,iklan,atau poster.
Contoh
perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis(berdasarkan tata bahasa dan
kosa kata):
1. Tata bahasa
(Bentuk kata,tata bahasa,struktur kalimat,kosa kata)
a. Ragam bahasa lisan :
·
Melyana
sedang baca surat kabar
·
Ari mau
nulis surat.
·
Tapi kau
tidak boleh nolak lamaran itu.
·
Mereka
tinggal di Menteng.
·
Jalan laying
itu mengatasi kemacetan lalu lintas.
·
Saya akan
tanyakan soal itu.
b. Ragam bahasa tulis :
·
Melyana
sedang membaca surat kabar.
·
Ari mau
menulis surat.
·
Namun,engkau
tidak boleh menolak lamaran itu.
·
Jalan layang
itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
·
Akan saya
tanyakan soal itu.
2. Kosa kata
Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata :
a.
Ragam lisan
·
Rani bilang
kalau kita harus belajar.
·
Kita
harus bikin karya tulis.
·
Rasanya
masih terlalu pagi buat saya,pak.
b. Ragam tulis
·
Rani
mengatakan bahwa kita harus belajar.
·
Kita harus
membuat karya tulis.
·
Rasanya
masih terlalu muda bagi saya,pak.
Laras Bahasa
Laras bahasa adalah
ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial
tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan
yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda
antara para ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang
paling terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa
menurut derajat keformalannya, yaitu
(1) beku (frozen),
(2) resmi (formal),
(3) konsultatif (consultative),
(4) santai (casual), dan
(5) akrab (intimate).
Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab sui, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah. Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab sui, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah. Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Subscribe to:
Posts (Atom)