1. Pengertian Organisasi.
Organisasi adalah suatu perkumpulan yang dibentuk oleh
sekumpulan orang atau masyarakat, baik yang secara resmi/berbadan hukum
atau yang tidak resmi/tidak berbadan hukum, yang bertujuan sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam membangun bangsa dan negara.
Sebagai makluk sosial, manusia membutuhkan bantuan manusia
lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Organisasi membutuhkan suatu proses untuk dapat
terbentuk.terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan
”lembaga kemasyarakatan”.Namun para ilmuan sosial hingga saat ini masih
berdiskusi tentang penggunaan istilah tersebut, Mana yang benar? Tentu semunya
tidak ada yang salah, semuanya benar.Hanya saja ada perbedaan penekanannya.
Mereka yang menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para
antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada
umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan
istilah lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan
sekaligus abstrak.Pada tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial
dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada
kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini.
Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang
dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial
berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan
yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan
sebagai sebagai Pranata sosial.
Tipe-tipe Organisasi
1. Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan
dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas
dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk
saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan
tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran
organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan
pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
2. Organisasi Informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat
dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk
menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat
eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan
tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi
organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan
terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi
organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
- Organisasi
Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap,
pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal
balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari
organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
- Organisasi
Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual,
rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat
menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya.
Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan
dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar
pembayaran gajinya.
Sedangkan Organisasi berdasarkan sasaran pokoknya terbagi
menjadi 6,yaitu:
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin
dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran
pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran
yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
- Organisasi
berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu
organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada
anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa
menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
- Organisasi
yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations),
yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran
dalam bentuk tertentu.
- Organisasi
yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)
- Organisasi-organisasi
perlindungan (protective organizations)
- Organisasi-organisasi
pemerintah (government organizations)
- Organisasi-organisasi
sosial (social organizations)
Bentuk-bentuk organisasi
- Organisasi politik
- Organisasi sosial
- Organisasi mahasiswa
- Organisasi olahraga
- Organisasi sekolah
- Organisasi negara
seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan bahwa dapat diketahui manajemen adalah proses kegiatan dengan pancapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Hubungan tersebut mengandung arti timbal balik antara kerja sama dan kegiatan yang dilakukan dari satu pihak ke pihak yang lain.
Untuk memperoleh tujuan kegiatan yang diinginakan dalam setiap kegiatan perlu dibentuk organisasi yang pada dasarnya secara fungsional, yang dimaksud bahwa sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien dalam mencapai tujuan tersebut.
Sehingga dapat diartikan bahwa organisasi sebagai alat manajemen untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen dan organisasi tidak dapat dipisahkan secara keseluruhan, karena satu sama lain saling terhubung secara pengertian dan fungsinya.
3. Manajemen dan Tata Kerja.
Tata kerja atau metode adalah suatu cara bagaimana agar sumber – sumber yang tersedia dapat digunakan dengan waktu yang tersedia dan dapat digunakan dengan cara teratur dan terarah dalam melakukan kegiatan manajemen.
Tata kerja yang teratur serta terarah membuat proses berlangsungnya kegiatan manajemen semakin baik, tata kerja merupakan proses kegiatan kerja yang dilakukan secara ilmiah dan praktis, selain itu pemakaian tata kerja juga dapat ditujukan untuk:
a. Menghindari terjadinya pemborosan dalam pendayagunaan sumber – sumber waktu yang tersedia.
b. Menjamin pembagian kerja serta waktu secara terkoordinasi.
c. Menghindari masalah – masalah yang ada serta kesimpangsiuran dalam proses tujuan yang ingin tercapai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dijelaskan seperti berikut:
Manajemen: Menjelaskan bagaimana perlunya proses kegiatan dan pendayagunaan sumber – sumber serta waktu sebagai acuan untuk terlaksananya tujuan yang ingin dicapai.
Tata kerja: Menjelaskan tentang proses terjadinya suatu kegiatan dengan waktu yang tersedia digunakan secara baik dan benar.
4. Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja.
Pengertian
Tata Kerja
Tata Kerja adalah cara untuk melaksanakan pekerjaan yang
seefisien mungkin mengenai sesuatu pekerjaan dengan mempertimbangkan tujuan,
fasilitas, tenaga kerja, waktu dan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga
proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata
kerja yang tepat ,proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara
benar, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan
untuk menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber
dan waktu yang tersedia serta dapat menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan
koordinasi yang tepat.
Hubungan Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Untuk
hubunganya sendiri Manajemen organisasi serta tata kerja memiliki hubungan
yang sangat erat Organisasi yang baik untuk mencapai tujuanya perlu manajemen
yang baik begitupun sebaliknya untuk mendapatakan manajemen yang terbaik
diperlukan sebuah Organisasi yang memiliki orang-orang yang terampil, kreatif
serta mampu bekerja secara tim untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai
oleh organisasi. Walaupun sudah memiliki organisasi seta manajemen yang baik
masih dibutuhkan satu lagi sebagai pelengkap yakni tata kerja, tata kerja sendiri
dimaksudkan sebagai alat yang digunakan sebuah organisasi untuk mencapai
tujuanya, tanpa adanya tata
kerja yang tepat maka manajamen yang telah dibuat tidak akan
maksimal sehinnga apa yang ingin dicapai organisasi tidak terpenuhi.
Sehingga dapat diambil kesimpulan Apabila organisasi,
manajemen dan tata kerjanya
dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang
ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses
kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih
efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai
dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk
ketiganya.
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga
hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manajemen: proses
kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
2. Organisasi: alat bagi
pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
3. Tata Kerja: pola
cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus dilaksanakan
sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Referensi :
No comments:
Post a Comment