Ø Pengertian
kata
Pengertian kata atau
definisi kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti.
Namun kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki “cara tersendiri” dalam
mendefisikan “kata”. Pertama, pengertian kata adalah unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa. Pengertian kata juga sebanding
dengan pengertian ujar atau bicara.
Wikipedia sendiri
mengatakan bahwa kata, yang juga terdapat dalam bahasa melayu, diambil dari
bahasa sansekerta “katha”. Dalam bahasa Sansekerta, “katha” artinya “bahasa”,
“konversasi”, “cerita” atau “dongeng”. Semoga ulasan mengenai pengertian kata diatas dapat menjadi
wacana bagi anda.
Ø
Imbuhan dari bahasa asing dan upaya pengindonesian.
Selain imbuhan yang berasal dari B.Indonesia sendiri (-kan, me-, di-, dan
lain-lain), kita juga mengenal imbuhan asing. Imbuhan asing ini sudah diserap
dan disesuaikan dengan ejaan yang baku, EYD.
Imbuhan yang berasal dari asing itu adalah:
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.
Contoh kata-kata berimbuhan asing tersebut adalah:
- seniman (asal kata: seni)
- hartawan (asal kata: harta)
- wartawati (asal kata: warta)
- insani (asal kata: insan)
- duniawi (asal kata: dunia)
- lahiriah (asal kata: lahir)
- praktis (asal kata: praktik)
- materialistis (asal kata: material)
- spesialisasi (asal kata: spesial)
Lalu, jika ada masalah dengan kata kameraman, apakah betul?
Jawabnya, salah. Kameraman tersebut berasal dari kata bahasa Inggris
'cameraman' dan kita tidak mengenal imbuhan asing -man dari bahasa Inggris.
Jadi, yang benar adalah kamerawan.
Ø Hubungan makna
kata.
Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa
indonesia seringkali kita temui adanya hubungankemaknan atau relasi semantik
antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya lagi. Hubungan atau relasi
makna ini mungkin menyangkut hal :
1.
Kesamaan makna (sinonimi)
2.
Kebalikan makna (polisemi)
3.
Ketecakupan makna (hiponimi)
4.
Kelainan makna (homonimi)
5.
Lawan kata (antonimi)
RELASI MAKNA
Dalam setiap
bahasa, termasuk bahasa indonesia, makna kata saling berhubungan, hubungan kata
itu disebut relasi makna. Relasi makna dapat berwujud bermacam- macam antara
lain : sinonimi, antonimi dan oposisi, homonimi, homofoni,homografi, Hiponimi
dan hipernimi, Polisemi, Ambiguitas, Redundansi.
1.Sinonimi
Sinonim sering disebut dengan persamaan kata, maksudnya kata yang mempunyai
makna sama atau hampir sama dengan kata lain.
Contoh :
buruk
= jelek
laris
= laku
dahaga =
haus
datang =
tiba
pintar =
pandai
usang =
lama
hancur = musnah
pulang = kembali = balik
masyarakat = rakyat =
warga
hadiah = pemberian
pria
= laki- laki
enak
= lezat
tampan =
ganteng
hanjur =
musnah
mati
= meninggal
Dari contoh diatas dapat dilihat kata – kata bersinonim, dan tidak semua
sinonim bisa dipertukarkan begitu saja.
Contoh kalimat :
Anjing meninggal
ditabrak mobil
Kata meninggal pada kalimat di atas tidak tepat, karena kata meninggal lebih
tepat ditujukan kepada manusia, atau kata meninggal diganti dengan kata mati.
Yang lebih tepatnya anjing mati ditabrak mobil. Jadi kata sinonim bisa
digunakan sesuai dengan kepada siapa yang ditujukan pembicaraan tersebut.
Misalnya kata aku dan saya kedua kata tersebut bersinonim, tapi kata aku lebih
tepat dipakai untuk teman sebaya, dan kata saya lebih tepat digunakan untuk
orang yang lebih tua dari kita. Jadi, kata sinonim digunakan sesuai dengan
waktu, tempat,bidang kegiatan,dan lain – lain. Dan tidak semua kata dalam
bahasa indonesia mempunyai sinonim. Misalnya kata salju, batu, kuning, beras,
tidak mempunyai sinonim.
2. Homonimi
Homonimi adalah suatu kata yang memiliki makna berbeda, tetapi memiliki ejaan
atau lafal yang sama. Misalnya kata bulan yang berarti waktu dalam 30 hari,
dengan kata bulan yang berarti nama satelit bumi. Contoh lain kata salak yang
berarti buah, dengan kata salak yang berarti gonggongan anjing. Contoh lain
kata genting yang berarti gawat, dengan kata genting yang berarti benda penutup
rumah.
3. Hiponimi
Hiponimi merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. misalnya kata mawar
berhiponim terhadap kata bunga, sebab makna kata mawar termasuk makna kata
bunga. Mawar memang bunga tapi bunga tidak hanya mawar melainkan juga termasuk
melati, tulip,anggrek,lidah buaya dan sebagainya.
4. Polisemi
Polisemi adalah kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Misalnya kata darah
dalam bahasa indonesia memiliki makna (1) hubungan darah persaudaraan, (2) yang
ada pada tubuh manusia. Jadi, darah pada kalimat di atas memiliki makna lebih
dari satu.contoh lain kata mampu dalam bahasa indonesia memiliki makna (1)
kuasa (bisa , sanggup), melakukan sesuatu, (2) kaya mempunyai harta yang
berlebihan. Dari contoh yang kedua kata mampu di sana memiliki makna lebih dari
satu, kata mampu pada kalimat pertama maknanya seseorang itu mampu,sanggup atau
bisa melakukan sesuatu, dan pada kalimat kedua kata mampu di san a maknanya
seseorang itu kaya, memiliki harta yang berlebihan.
5. Antonimi
Antonimi sering disebut dengan lawan kata, maksudnya maknanya kebalikan dari
makna ungkapan lain.
Contoh :
Jujur =
bohong
Tipis
= tebal
Rajin =
malas
Pintar = bodoh
Mahal = murah
Kaya = miskin
Surga
= neraka
Gila
= waras
No comments:
Post a Comment