BAB
I
ABSTRAKSI
Judul penelitian ini
adalah “strategi penjualan smartphone di pangsa pasar indonesia”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pemasaran smartphone di
pangsa pasar Indonesia .
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode Penelititan kepustakaan dan penelitian kelapangan .
Teknik pengambilan data yang digunakan adalah Observasi dan Browsing. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa saat ini perkembangan pengguna smartphone di
Indonesia cukup pesat.
Strategi yang
diterapkan oleh vendor dari smartphone saat ini baik Samsung,apple,nokia,sony
maupun yang lainnya tidak hanya menggunakan strategi promosi dan personal
prospect saja, tetapi juga melalui strategi lain seperti lebih inovatif dalam
menciptakan produk agar dapat memuaskan konsumen dan juga menambah kerja sama
dengan pihak perbankan dengan beberapa perusahaan terkemuka lain kedepan agar
dapat memperoleh rasa kepercayaan (Trust) yang lebih pada konsumen.
Kelemahan-kelemahan dengan nilai tertinggi adalah Agent yang tidak fokus dan
kurang maksimal dalam bekerja sehingga kurang menguasai Product Knowledge.
BAB
II
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Dalam era global sekarang ini, perusahaan
tidak hanya menghadapi kenyataan informasi apa yang dapat pelanggan beritahukan
pada perusahaan. Globalisasi merupakan era yang menjanjikan keterbukaan dan
kebebasan, dimana komunikasi yang merupakan sarana untuk mendapatkan informasi
diharapkan dapat dilaksanakan dengan mudah dan efektif. Maka perubahan dalam
bidang teknologi komunikasi terus berlanjut. Perkembangan telekomunikasi
seluler (handphone) juga diikuti oleh
adanya volume minat pembeli yang mengalami kenaikan. Para pengguna handphone dulu hanya terbatas pada
kalangan bisnis, namun sekarang ini sudah mulai merambah berbagai kalangan
masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai negeri bahkan masyarakat
biasa sudah banyak yang menggunakannya.
Harga
smartphone yang memiliki fitur dan
sistem operasi lebih modern dari handphone
biasa kini dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini menjadi
salah satu faktor yang memicu tingginya permintaan smartphone yang memiliki fitur terbaru. Selain itu, citra merek
produsen smartphone juga mempengaruhi
keinginan konsumen untuk membeli produk jika ditinjau dari kondisi pasar
Indonesia yang didominasi oleh merek perusahaan tertentu.
Berdasarkan
permasalahan di atas, maka perlu dilakukan sebuah Analisa strategi penjualan
smartphone di pangsa pasar khusunya Indonesia pada tahun 2014 .
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan
dalam penyelesaian jurnal ini, kelompok melakukan dua (2) bentuk penelitian
yaitu:
a.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk
menguatkan ide/gagasan dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil penelitian
lapangan, maka diperlukan landasan seperti teori-teori atau pendapat para ahli
yang bersumber dari buku-buku bacaan, bahan kuliah, majalah-majalah ilmiah dan
sumber-sumber lainnya yang dianggap penting dan ada hubungannya dengan tulisan
ini.
b. Penelitian
Lapangan (Field Research)
Yaitu
suatu metode pengumpulan data dengan peninjauan langsung kepada objek
penelitian dilapangan . Hal ini dilakukan untuk memperoleh data
yang relevan dengan tujuan penelitian secara nyata, tepat dan akurat.
3.2 Tehnik Pengumpulan Data
Dalam
hal ini kelompok mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa cara yaitu:
a. Observasi
Yaitu
mendapatkan data dari objek penelitian dengan cara mendatangi langsung ke objek
penelitian dalam hal ini guna melihat secara dekat bagaimana peranan strategi
pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk smartphone.
b. Browsing
Selama
browsing dilakukan, kelompok mencari beberapa data untuk dibandingkan dari
berbagai situs guna mencari keakuratan suatu data.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pada saat ini produk handphone sangat beraneka ragam, berbagai jenis handphone menawarkan dengan berbagai
keunggulan mereka. Bagi masyarakat, semakin banyak pilihan yang ada merupakan
suatu keuntungan tersendiri. Hal tersebut akan menambah alternatif pilihan yang
dapat digunakan dalam mempertimbang-kan keputusan pembelian. Sekarang ini
setiap orang tidak hanya memiliki suatu produk karena fungsinya saja, tetapi
juga rasa bangga dan pengakuan yang didapatkan dari memiliki produk tersebut.
Teknologi dalam telepon seluler merupakan salah satu daya tarik untuk menarik
perhatian konsumen untuk membeli. Desain atau model unik serta teknologi yang
digunakan seperti kamera, bunyi panggilan serta fasilitas yang dapat
berinternet merupakan daya tarik untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Pesatnya perkembangan sistem operasi android
membuat para vendorponsel juga mengeluarkan beragam handphone android buatannya mulai dari HTC, Motorola, Samsung,
Nexian, Sonny Ericsson, LG, Samsung dan sebagainya. Pertumbuhan para pengguna handphone android di Indonesia semakin
meningkat. Hal ini pula yang menyebabkan munculnya beragam produsen handphone android dari beragam merek
yang saling bersaing di pangsa pasar android di Indonesia. Handphone dengan fitur sistem operasi berbasis android ini disebut
dengan smartphone. Tetapi sistem
operasi yang ada tidak hanya android, tetapi ada juga BlackBerry yang juga
tengah berada pada masa populernya.
Android adalah sistem operasi yang berbasis
Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Di dunia ini
terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat
dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah
yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau
dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). Perkembangan telepon seluler
dengan teknologi informasi yang digunakan serta desain dan model telepon
seluler, ditandai dengan meningkatan penjualan setiap tahunnya. Sementara smartphone menurut
Gary B, Thomas J & Misty E (2007) adalah telepon yang dapat mengakses
internet yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA), seperti fungsi kalender, buku
agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan.
Menurut hasil studi
bertajuk "Getting Mobile
Right" yang diprakarsai oleh Yahoo dan Mindshare, hingga periode
November 2013 terdapat sekitar 41,3 juta pengguna smartphone dan 6 juta pengguna smartphone di Indonesia. Jumlah tersebut
diyakini bakal terus berkembang dengan pesat khususnya di wilayah perkotaan. Keputusan
untuk memilih smartphone ini ternyata
juga dipengaruhi oleh dua faktor lain, yaitu tingkat harga penjualan produk dan
brand image produsen produk.
A. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Smartphone
Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa
tersebut. (Kotler & Amstrong: 2001). Harga merupakan variabel yang dapat
dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen.
Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja
dengan mempertimbangkan beberapa hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk
sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakannya perlu dibandingkan terlebih dahulu
dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain.
Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga
yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga
harga yang ditawarkan dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan
pembelian. Hasil penelitian Akbar (2013) menyatakan bahwa harga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Harga akan mempengaruhi keputusan pembelian
apabila harga suatu produk tersebut sesuai dengan kualitas, terjangkau, dan
sesuai dengan manfaat.
Fabrizio Caruso, Senior Vice President of Asia di Opera,
menyatakan sembilan dari sepuluh smartphone
yang paling banyak dibeli di Indonesia tahun 2013 semuanya adalah produk
Samsung, dan tak satupun dari produk Samsung yang berharga lebih dari Rp
2.300.000,00. Sementara itu, tingkat
harga rata-rata produk BlackBerry, Apple dan Nokia dengan fitur yang hampir
setara mencapai Rp 2.500.000,00. Untuk pembagian pasarnya menurut para analis
terbagi dalam dua potongan besar yakni smartphone dengan
OS (Operating System) atau sistem
operasi Android mencapai 50% - 60%, kemudian diikuti oleh Blackberry dengan
pangsa pasar 30%. Berdasarkan data tersebut, dari sekian banyak pabrikan yang
memproduksi smartphone Android
yang hadir di Indonesia, Samsung keluar sebagai produsen yang paling laris di
segmen ini. Tercatat lebih dari 80% pangsa pasar android Indonesia dikuasai
oleh perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Di posisi kedua ada Sony Mobile,
disusul Cross, Smartfren lalu Nokia. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel
1.1
Data
Penjualan Smartphone di Indonesia
pada 3 Triwulan pertama 2013
|
Kisaran Harga
|
Penjualan Triwulan 1
|
Penjualan Triwulan 2
|
Penjualan Triwulan 3
|
Samsung
|
850.000 – 2.200.000
|
849.520
|
876.543
|
921.056
|
Sony Mobile
|
1.050.000 – 3.000.000
|
698.987
|
696.872
|
704.269
|
Cross
|
1.100.000 – 2.500.000
|
664.998
|
632.745
|
654.763
|
Smartfren
|
1.100.000 – 2.500.000
|
536.451
|
582.654
|
578.834
|
Nokia
|
1.300.000 – 3.000.000
|
550.847
|
543.956
|
551.837
|
Merek lain
|
1.500.000 – 4.000.000
|
659.204
|
648.029
|
652.610
|
Total
|
|
3.960.007
|
3.980.799
|
4.063.369
|
Sumber: Tabloid News
Ponsel Edisi XII November 2013
Dari
pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa tingkat harga penjualan smartphone menjadi salah satu faktor
yang menentukan tinggi rendahnya tingkat penjualan dan keputusan pembelian smartphone di Indonesia tahun 2013.
B.
Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Smartphone
Berdasarkan pemaparan Hartini (2012), brand image smartphone sangat berpengaruh terhadap ketertarikan
konsumen untuk membelinya karena menunjukan bahwa konsumen memiliki pikiran
yang baik mengenai smartphone salah
satu brand. Selain itu konsumen melihat kegunaan yang diberikan oleh smartphone ini terbilang menarik. Salah
satunya Android seperti fitur yang keren, menarik, dan berkualitas. Semakin
kuat kualitas merek dan produsen yang melekat pada smartphone, maka rasa ketertarikan konsumen pada smartphone semakin tinggi. Suatu
definisi mengatakan bahwa nilai jual merek yang tinggi akan menyebabkan
ketertarikan yang lebih tinggi juga dari konsumen, yang bersedia
untuk membeli dan mempertahankan loyalitas terhadap suatu merek. Beberapa
penelitian menyimpulkan bahwa nilai jual produk smartphone tertentu mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap smartphone. Hal ini dikarenakan karena
banyaknya persaingan merek pada smartphone
mengeluarkan produk sejenis sehingga konsumen dihadapkan banyak pilihan dalam
membeli Smartphone. Konsumen
terkadang mencoba membeli smartphone
dengan merek yang berbeda tapi mempunyai manfaat yang sama.
Hal di atas belum memenuhi teori Aaker (1996) yang menyatakan
bahwa produk yang memiliki nilai jual merek yang kuat dapat mempengaruhi niat
untuk membeli ulang. Hal ini dapat diartikan bahwa ketertarikan terhadap merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang smartphone pada merek tertentu, sehingga
jika terjadi peningkatan pada keterikatan merek juga akan meningkatkan niat
membeli ulang konsumen terhadap smartphone
tersebut.
Advertising atau iklan juga
berpengaruh kuat terhadap citra merek suatu produk melalui media massa, seperti
televisi, surat kabar, majalah, hingga media sosial. Apabila masyarakat
menyaksikan iklan suatu produk tertentu secara terus menerus, maka dapat
dipastikan sikap konsumtif masyarakat menjadi terpicu dan memutuskan membeli
produk yang diiklankan karena strategi persuasif iklan telah mempengaruhi pemikiran
konsumen mengenai kualitas produk tersebut. Selain itu, advertising melalui media mulut juga dinilai efektif karena ketika
seorang konsumen telah membeli suatu produk, maka ia akan menceritakannya
kepada orang lain mengenai produknya, tentu ini akan menciptakan citra positif
ataupun citra negatif yang tentunya dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli smartphone tersebut.
BAB
V
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Smartphone sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi di
bidang komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia. Keputusan pembelian smartphone
sebagai ponsel pilihan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dua di antaranya yaitu
tingkat harga dan citra merek (brand
image) dari masing-masing produsen smartphone.
Jika ditinjau dari segi tingkat harga, produk smartphone dengan limit harga paling murah lebih banyak diminati
karena selain terjangkau, produk dengan harga murah ini juga memiliki fitur
yang berkualitas. Jika ditinjau dari segi citra merek (brand image), advertising
atau iklan secara berkala melalui media massa akan membentuk citra positif
produk smartphone tertentu sehingga
akan mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli produk terkait.
B.
Saran
Disarankan
kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi smartphone, harus
melakukan riset terus menerus untuk mengetahui perkembangan dan keinginan
konsumen terhadap produk smartphone
karena dari hasil penelitian yang telah
dilakukan diketahui bahwa faktor tingkat harga dan citra
merek sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penggunaan smartphone di Indonesia. Selain itu penulis menyarankan kepada
perusahaan agar menambah fitur-fitur terbaru dengan tidak mengurangi kualitas
produk, agar konsumen lebih tertarik untuk membeli.
DAFTAR PUSTAKA
Hendro, Ir. 2011.Kewirausahaan
untuk SMK dan MAK Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Isaacson, Walter. 2013. Steve Jobs. Jakarta: Bentang Pustaka
NN. “Meluasnya Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia”, News Ponsel,
Edisi XII November 2013.
Ritonga, M.T., dkk. 2007. Ekonomi dan Akuntansi Jilid 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta
Aneka Gama
Tekonke, Publisher. 2013. Definisi Smartphone Menurut Pakar Teknologi.
Available: http://tekonke.com/smartphone-adalah-definisi-lengkap-versi-pakar-teknologi-dan-tekonke/
, diakses 23 Desember 2013
No comments:
Post a Comment