Monday, June 9, 2014

Strategi penjualan smartphone di pangsa pasar indonesia

BAB I
ABSTRAKSI

Judul penelitian ini adalah “strategi penjualan smartphone di pangsa pasar indonesia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pemasaran smartphone di pangsa pasar Indonesia .
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelititan kepustakaan dan penelitian kelapangan . Teknik pengambilan data yang digunakan adalah Observasi dan Browsing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini perkembangan pengguna smartphone di Indonesia cukup pesat.
Strategi yang diterapkan oleh vendor dari smartphone saat ini baik Samsung,apple,nokia,sony maupun yang lainnya tidak hanya menggunakan strategi promosi dan personal prospect saja, tetapi juga melalui strategi lain seperti lebih inovatif dalam menciptakan produk agar dapat memuaskan konsumen dan juga menambah kerja sama dengan pihak perbankan dengan beberapa perusahaan terkemuka lain kedepan agar dapat memperoleh rasa kepercayaan (Trust) yang lebih pada konsumen. Kelemahan-kelemahan dengan nilai tertinggi adalah Agent yang tidak fokus dan kurang maksimal dalam bekerja sehingga kurang menguasai Product Knowledge.











BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang
      Dalam era global sekarang ini, perusahaan tidak hanya menghadapi kenyataan informasi apa yang dapat pelanggan beritahukan pada perusahaan. Globalisasi merupakan era yang menjanjikan keterbukaan dan kebebasan, dimana komunikasi yang merupakan sarana untuk mendapatkan informasi diharapkan dapat dilaksanakan dengan mudah dan efektif. Maka perubahan dalam bidang teknologi komunikasi terus berlanjut. Perkembangan telekomunikasi seluler (handphone) juga diikuti oleh adanya volume minat pembeli yang mengalami kenaikan. Para pengguna handphone dulu hanya terbatas pada kalangan bisnis, namun sekarang ini sudah mulai merambah berbagai kalangan masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai negeri bahkan masyarakat biasa sudah banyak yang menggunakannya.
      Harga smartphone yang memiliki fitur dan sistem operasi lebih modern dari handphone biasa kini dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini menjadi salah satu faktor yang memicu tingginya permintaan smartphone yang memiliki fitur terbaru. Selain itu, citra merek produsen smartphone juga mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli produk jika ditinjau dari kondisi pasar Indonesia yang didominasi oleh merek perusahaan tertentu.
      Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan sebuah Analisa strategi penjualan smartphone di pangsa pasar khusunya Indonesia pada tahun 2014 .








BAB III
METODE PENELITIAN

3.1   Metode Penelitian
     Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyelesaian jurnal ini, kelompok melakukan dua (2) bentuk penelitian yaitu:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk menguatkan ide/gagasan dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil penelitian lapangan, maka diperlukan landasan seperti teori-teori atau pendapat para ahli yang bersumber dari buku-buku bacaan, bahan kuliah, majalah-majalah ilmiah dan sumber-sumber lainnya yang dianggap penting dan ada hubungannya dengan tulisan ini.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan peninjauan langsung kepada objek penelitian dilapangan . Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian secara nyata, tepat dan akurat.
3.2 Tehnik Pengumpulan Data
Dalam hal ini kelompok mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa cara yaitu:
a. Observasi
Yaitu mendapatkan data dari objek penelitian dengan cara mendatangi langsung ke objek penelitian dalam hal ini guna melihat secara dekat bagaimana peranan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk smartphone.
b. Browsing
Selama browsing dilakukan, kelompok mencari beberapa data untuk dibandingkan dari berbagai situs guna mencari keakuratan suatu data.





BAB IV
PEMBAHASAN

Pada saat ini produk handphone sangat beraneka ragam, berbagai jenis handphone menawarkan dengan berbagai keunggulan mereka. Bagi masyarakat, semakin banyak pilihan yang ada merupakan suatu keuntungan tersendiri. Hal tersebut akan menambah alternatif pilihan yang dapat digunakan dalam mempertimbang-kan keputusan pembelian. Sekarang ini setiap orang tidak hanya memiliki suatu produk karena fungsinya saja, tetapi juga rasa bangga dan pengakuan yang didapatkan dari memiliki produk tersebut. Teknologi dalam telepon seluler merupakan salah satu daya tarik untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli. Desain atau model unik serta teknologi yang digunakan seperti kamera, bunyi panggilan serta fasilitas yang dapat berinternet merupakan daya tarik untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Pesatnya perkembangan sistem operasi android membuat para vendorponsel juga mengeluarkan beragam handphone android buatannya mulai dari HTC, Motorola, Samsung, Nexian, Sonny Ericsson, LG, Samsung dan sebagainya. Pertumbuhan para pengguna handphone android di Indonesia semakin meningkat. Hal ini pula yang menyebabkan munculnya beragam produsen handphone android dari beragam merek yang saling bersaing di pangsa pasar android di Indonesia. Handphone dengan fitur sistem operasi berbasis android ini disebut dengan smartphone. Tetapi sistem operasi yang ada tidak hanya android, tetapi ada juga BlackBerry yang juga tengah berada pada masa populernya.
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). Perkembangan telepon seluler dengan teknologi informasi yang digunakan serta desain dan model telepon seluler, ditandai dengan meningkatan penjualan setiap tahunnya. Sementara smartphone menurut Gary B, Thomas J & Misty E (2007) adalah telepon yang dapat mengakses internet yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan.
 Menurut hasil studi bertajuk "Getting Mobile Right" yang diprakarsai oleh Yahoo dan Mindshare, hingga periode November 2013 terdapat sekitar 41,3 juta pengguna smartphone dan 6 juta pengguna smartphone di Indonesia. Jumlah tersebut diyakini bakal terus berkembang dengan pesat khususnya di wilayah perkotaan. Keputusan untuk memilih smartphone ini ternyata juga dipengaruhi oleh dua faktor lain, yaitu tingkat harga penjualan produk dan brand image produsen produk.

A.    Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. (Kotler & Amstrong: 2001). Harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan beberapa hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakannya perlu dibandingkan terlebih dahulu dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga harga yang ditawarkan dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Hasil penelitian Akbar (2013) menyatakan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Harga akan mempengaruhi keputusan pembelian apabila harga suatu produk tersebut sesuai dengan kualitas, terjangkau, dan sesuai dengan manfaat.
Fabrizio Caruso, Senior Vice President of Asia di Opera, menyatakan sembilan dari sepuluh smartphone yang paling banyak dibeli di Indonesia tahun 2013 semuanya adalah produk Samsung, dan tak satupun dari produk Samsung yang berharga lebih dari Rp 2.300.000,00.  Sementara itu, tingkat harga rata-rata produk BlackBerry, Apple dan Nokia dengan fitur yang hampir setara mencapai Rp 2.500.000,00. Untuk pembagian pasarnya menurut para analis terbagi dalam dua potongan besar yakni smartphone dengan OS (Operating System) atau sistem operasi Android mencapai 50% - 60%, kemudian diikuti oleh Blackberry dengan pangsa pasar 30%. Berdasarkan data tersebut, dari sekian banyak pabrikan yang memproduksi smartphone Android yang hadir di Indonesia, Samsung keluar sebagai produsen yang paling laris di segmen ini. Tercatat lebih dari 80% pangsa pasar android Indonesia dikuasai oleh perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Di posisi kedua ada Sony Mobile, disusul Cross, Smartfren lalu Nokia. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1
Data Penjualan Smartphone di Indonesia pada 3 Triwulan pertama 2013


Kisaran Harga
Penjualan Triwulan 1
Penjualan Triwulan 2
Penjualan Triwulan 3
Samsung
850.000 – 2.200.000
849.520
876.543
921.056
Sony Mobile
1.050.000 – 3.000.000
698.987
696.872
704.269
Cross
1.100.000 – 2.500.000
664.998
632.745
654.763
Smartfren
1.100.000 – 2.500.000
536.451
582.654
578.834
Nokia
1.300.000 – 3.000.000
550.847
543.956
551.837
Merek lain
1.500.000 – 4.000.000
659.204
648.029
652.610
Total

3.960.007
3.980.799
4.063.369
Sumber: Tabloid News Ponsel Edisi XII November 2013

Dari pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa tingkat harga penjualan smartphone menjadi salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya tingkat penjualan dan keputusan pembelian smartphone di Indonesia tahun 2013.

B.     Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone
Berdasarkan pemaparan Hartini (2012), brand image smartphone sangat berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen untuk membelinya karena menunjukan bahwa konsumen memiliki pikiran yang baik mengenai smartphone salah satu brand. Selain itu konsumen melihat kegunaan yang diberikan oleh smartphone ini terbilang menarik. Salah satunya Android seperti fitur yang keren, menarik, dan berkualitas. Semakin kuat kualitas merek dan produsen yang melekat pada smartphone, maka rasa ketertarikan konsumen pada smartphone semakin tinggi. Suatu definisi mengatakan bahwa nilai jual merek yang tinggi akan menyebabkan ketertarikan  yang lebih tinggi juga dari konsumen, yang bersedia untuk membeli dan mempertahankan loyalitas terhadap suatu merek. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa nilai jual produk smartphone tertentu mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap smartphone. Hal ini dikarenakan karena banyaknya persaingan merek pada smartphone mengeluarkan produk sejenis sehingga konsumen dihadapkan banyak pilihan dalam membeli Smartphone. Konsumen terkadang mencoba membeli smartphone dengan merek yang berbeda tapi mempunyai manfaat yang sama.
Hal di atas belum memenuhi teori Aaker (1996) yang menyatakan bahwa produk yang memiliki nilai jual merek yang kuat dapat mempengaruhi niat untuk membeli ulang. Hal ini dapat diartikan bahwa ketertarikan terhadap merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang smartphone pada merek tertentu, sehingga jika terjadi peningkatan pada keterikatan merek juga akan meningkatkan niat membeli ulang konsumen terhadap smartphone tersebut.
Advertising atau iklan juga berpengaruh kuat terhadap citra merek suatu produk melalui media massa, seperti televisi, surat kabar, majalah, hingga media sosial. Apabila masyarakat menyaksikan iklan suatu produk tertentu secara terus menerus, maka dapat dipastikan sikap konsumtif masyarakat menjadi terpicu dan memutuskan membeli produk yang diiklankan karena strategi persuasif iklan telah mempengaruhi pemikiran konsumen mengenai kualitas produk tersebut. Selain itu, advertising melalui media mulut juga dinilai efektif karena ketika seorang konsumen telah membeli suatu produk, maka ia akan menceritakannya kepada orang lain mengenai produknya, tentu ini akan menciptakan citra positif ataupun citra negatif yang tentunya dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli smartphone tersebut.


BAB V
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Smartphone sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi di bidang komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Keputusan pembelian smartphone sebagai ponsel pilihan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dua di antaranya yaitu tingkat harga dan citra merek (brand image) dari masing-masing produsen smartphone. Jika ditinjau dari segi tingkat harga, produk smartphone dengan limit harga paling murah lebih banyak diminati karena selain terjangkau, produk dengan harga murah ini juga memiliki fitur yang berkualitas. Jika ditinjau dari segi citra merek (brand image), advertising atau iklan secara berkala melalui media massa akan membentuk citra positif produk smartphone tertentu sehingga akan mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli produk terkait.

B.     Saran
Disarankan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi smartphone, harus melakukan riset terus menerus untuk mengetahui perkembangan dan keinginan konsumen terhadap produk smartphone karena dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa faktor tingkat harga dan citra merek sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penggunaan smartphone di Indonesia. Selain itu penulis menyarankan kepada perusahaan agar menambah fitur-fitur terbaru dengan tidak mengurangi kualitas produk, agar konsumen lebih tertarik untuk membeli.








DAFTAR PUSTAKA

Hendro, Ir. 2011.Kewirausahaan untuk SMK dan MAK Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Isaacson, Walter. 2013. Steve Jobs. Jakarta: Bentang Pustaka
NN. “Meluasnya Pangsa Pasar Smartphone di Indonesia”, News Ponsel, Edisi XII November 2013.
Ritonga, M.T., dkk. 2007. Ekonomi dan Akuntansi Jilid 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta Aneka Gama
Tekonke, Publisher. 2013. Definisi Smartphone Menurut Pakar Teknologi. Available: http://tekonke.com/smartphone-adalah-definisi-lengkap-versi-pakar-teknologi-dan-tekonke/ , diakses 23 Desember 2013



No comments: